Berita

Halaman ini berisi tentang Berita Pendidikan, Berita Sekolah, Info Akademik, dan Artikel Guru/Siswa

Hari Batik Nasional 2018

DEPOK - Ada yang tak biasa pada hari Selasa pekan ini di SMK Negeri 4 Depok. Para taruna-taruni mengenakan pakaian batik, alih-alih mengenakan seragam PDH biru yang biasanya mereka kenakan setiap hari Selasa. Hal ini dikarenakan hari Selasa tersebut jatuh pada tanggal 2 Oktober 2018, yang merupakan Hari batik Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Oktober. Ini merupakan hari perayaan nasional Indonesia untuk memperingati penetapan batik sebagai warisan budaya dunia. Perlu diketahui, UNESCO menetapkan batik menjadi Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Nonbendawi (Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity), pada 2 Oktober 2009 di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab.

Secara resmi, UNESCO mengakui batik Indonesia sebagai warisan budaya dunia. UNESCO memasukkan batik dalam Daftar Representatif Budaya Tak benda Warisan Manusia. Pada tanggal itu, berbagai lapisan masyarakat, dari pejabat, karyawan hingga pelajar, disarankan untuk mengenakan batik. Begitu pula di SMK Negeri 4 Depok, tak hanya taruna-taruni, kepala sekolah beserta para dewan guru dan staff tata usaha, bahkan penjaga sekolah pun juga mengenakan batik pada hari itu.

IMG 20181002 WA0037

Ketika apel siang, pengambil apel pada hari itu, Bapak Andi Suyoto dalam amanatnya menyampaikan bahwa pengakuan terhadap batik merupakan pengakuan internasional terhadap budaya Indonesia. Perjuangan untuk mendapatkan pengakuan dunia ini bukan tanpa alasan. Seperti diketahui, budaya-budaya asli Indonesia kerap "dicuri" oleh negara lain, karena pada saat itu belum adanya pengakuan dari dunia internasional. Beliau mencontohkan beberapa budaya yang kerap diakui oleh negara lain diantaranya Tarian Reog Ponorogo hingga lagu Terang Bulan dan Rasa Sayange. Maka pada masa pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), akhirnya batik berhasil diakui dunia internasional sebagai warisan budaya asli Indonesia.

Perjuangan para delegasi Indonesia untuk mengukuhkan batik sebagai warisan budaya asli Indonesia pun harusnya kita hargai salah satunya dengan cara mengenakan batik nasional setiap tanggal 2 Oktober. Beliau pun berpesan agar generasi muda tidak sungkan-sungkan, lebih-lebih harus bangga untuk mengenakan batik sebagai pakaian khas asli Indonesia, di tengah gempuran budaya asing.

IMG 20181002 WA0014

IMG 20181002 WA0019

 

Berbakat dalam menulis? Punya tulisan yang menarik? Kirimkan tulisanmu ke Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya. agar dapat berbagi pikiran dengan pembaca lain. Tulisan bersifat inspiratif, fakta atau opini, bukan fiksi, orisinal, bukan hasil copy-paste, tidak menyinggung unsur SARA atau mengandung HOAX. All credit goes to the author.

Upacara Memperingati Hari Kesaktian Pancasila

DEPOK – Hari Kesaktian Pancasila adalah salah satu peringatan hari besar nasional yang selalu diperingati setiap tanggal 1 Oktober oleh masyarakat Indonesia, tak terkecuali SMK Negeri 4 Depok. Pada hari Senin, 1 Oktober 2018, yang bertepatan dengan Hari Kesaktian Pancasila, SMK Negeri 4 Depok, sepertia biasanya selalu menyelenggarakan Upacara penaikan bendera, yang pada kesempatan kali ini sekaligus memperingati Hari Kesaktian Pancasila. Upacara tersebut dihadiri oleh Bapak Kepala Sekolah, para wakil kepala sekolah, dewan guru dan staff Tata Usaha, Taruna/I kelas XII, serta para POLTAR dan OSIS, dengan inspektur upacara Bapak Sutadi, S. Pd. Sebagaimana yang kita tahu, 53 tahun yang lalu, tercatat dalam memori bangsa ini sejarah yang kelam, yakni pengkhianatan oleh sejumlah “oknum” yang dilakukan dengan menculik serta membunuh beberapa jenderal dan satu perwira utama di Jakarta, atau yang biasa kita kenal dengan Gerakan 30 September, disingkat G30S/PKI.

hkpancasila 2

Dalam amanatnya, Pak Sutadi menyampaikan bahwa gerakan tersebut merupakan sebuah pengkhianatan terbesar dan yang terkeji yang pernah dialami bangsa ini, dan beliau menghimbau agar para generasi muda jangan sampai terpengaruh atau bahkan mengikuti ajaran komunis yang menjadi paham para oknum yang menghabisi nyawa para jenderal tersebut. Menurutnya, ajaran komunis adalah ajaran yang tidak bertuhan, maka ideologi ini tidak hanya bertentangan dengan dasar negara kita Pancasila, tetapi juga bertentangan dengan mayoritas agama yang ada di Indonesia. Oleh karena itu, diharapkan dengan memperingati Hari Kesaktian Pancasila ini, para generasi muda bangsa dapat setidaknya mempelajari sejarah dan mencegah agar di kemudian hari sejarah yang kelam tersebut tidak terulang kembali. Upacara ditutup dengan menyanyikan lagu wajib nasional “Garuda Pancasila” dan pembacaan do’a.

hkpancasila 3

 

Berbakat dalam menulis? Punya tulisan yang menarik? Kirimkan tulisanmu ke Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya. agar dapat berbagi pikiran dengan pembaca lain. Tulisan bersifat inspiratif, fakta atau opini, bukan fiksi, orisinal, bukan hasil copy-paste, tidak menyinggung unsur SARA atau mengandung HOAX. All credit goes to the author.

Halaman 12 dari 12