Untuk lembar sertifikat TOEIC yang dimaksud akan dibagikan Senin depan kepada masing-masing siswa. Terima kasih.
DEPOK - Kabar gembira datang dari Rohis SMK Negeri 4 Depok yang baru saja menjadi juara 1 "Footsalillah." Footsalillah merupakan sebuah kompetisi futsal antar Rohis SMA dan SMK se-Kota Depok yang diselenggarakan oleh Yayasan Sahabat Karakter Mandiri yang dibina oleh Ust. H. Anwar Nasihin Lc. Kompetisi ini berlangsung selama dua hari mulai 3 hingga 4 November 2018 di Sandra Futsal Center, Pancoran Mas. Sistem kompetisi dibagi ke dalam 3 grup yang berisi 3 tim di grup A dan B, serta 4 tim di grup C. Total ada 10 tim yang turut serta di kompetisi ini.
Rohis SMKN 4 Depok sendiri tergabung di grup A. Mengumpulkan 6 poin, maka mereka berhak maju ke semifinal yang sudah ditunggu oleh SMA Negeri 6 Depok lalu menghajar mereka dengan skor 8-4. Di pertandingan final, mereka menghadapi lawan berat yakni SMA Negeri 5 Depok yang memiliki penguasaan bola yang bagus. Namun, syukur alhamdulillah, mereka dapat mengatasinya dengan skor tipis 7-6 untuk kemudian meraih juara 1. Piala diserahkan oleh Bapak Moh. Hafid Nasir.
Pada turnamen kali ini Rohis SMKN 4 Depok diperkuat oleh 5 pemain inti serta 5 pemain cadangan yang terdiri dari M. Rafli Ramadhan (C), Diffa Satria, Alif Cahyo, Dwi Inov, Mohammad Gaffa, Usman Hasyim, Sulaiman Asobri, Restu Aditiya, Achmad Reinaldie, dan Muhammad Fariz.
Kapten tim sekaligus Top Skorer pada turnamen kali ini, M. Rafli Ramadhan, mengaku sangat bersyukur dan berharap bisa mendapatkan gelar yang lebih lagi di kemudian hari. "Saya mewakili teman-teman saya mengucapkan syukur alhamdulillah bisa menjadi juara 1 di turnamen ini. Terima kasih kepada pembina Rohis dan sekolah yang sudah mendukung kami dari awal. Piala ini kami persembahkan untuk Rohis, sekolah dan semua guru. Harapan saya semoga SMKN 4 Depok selalu jaya dan dapat selalu mengirimkan perwakilan terbaiknya di segala ajang karena sekolah kita punya banyak anak-anak yang berbakat," ungkapnya.
![]() |
![]() |
|
![]() |
![]() |
|
![]() |
![]() |
|
![]() |
![]() |
|
![]() |
![]() |
Kontributor : M. Rafli Ramadhan, Achmad Reinaldie Pratama
Untuk galeri foto lengkap, silahkan KLIK DISINI
Berbakat dalam menulis? Punya tulisan menarik? Kirim tulisanmu ke Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya. agar dapat berbagi pikiran dengan pembaca lain. Tulisan bersifat inspiratif, fakta atau opini, orisinal, serta tidak menyinggung unsur SARA. All credit goes to the author.
JAKARTA - SMK Negeri 4 Depok mendapatkan kesempatan berkunjung ke @america, Sabtu, 3 November 2018. @america (baca : at america) adalah sebuah pusat edukasi, budaya dan teknologi milik kedutaan besar Amerika Serikat yang terletak di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Ini merupakan kunjungan kedua kalinya bagi SMK Negeri 4 Depok setelah tahun sebelumnya juga mendapatkan kesempatan yang sama. Taruna-taruni yang ikut serta dalam kunjungan kali ini adalah kelas XII dari semua jurusan dengan jumlah total 90 siswa serta 6 guru pembimbing.
Ada yang menarik perhatian pada kunjungan kali ini, karena pengunjung mendapatkan kesempatan untuk menaiki serta mengemudikan F-16 flight simulator yang hanya dipamerkan selama 3 hari yakni dari tanggal 2 hingga 4 November. Ya, meskipun hanya berupa sebuah simulator, tetapi dibuat mirip seperti aslinya. Bahkan, pengunjung dibimbing langsung oleh instruktur pilot berpengalaman yang akan memandu menerbangkan salah satu pesawat tempur paling banyak dipakai oleh armada udara di seluruh dunia tersebut.
Namun, tidak semua pengunjung dapat mencobanya. Yang beruntung adalah mereka yang mendapatkan undian wheel of fortune serta mereka yang berani melemparkan pertanyaan kepada narasumber pada saat sesi diskusi tanya jawab. Dari beberapa taruna-taruni SMKN 4 Depok yang beruntung salah satunya adalah Fena Lestari. "Awalnya saya tegang, takut dan ragu untuk mencobanya, namun akhirnya saya hilangkan rasa ragu tersebut. Walaupun simulator, namun feel menggenggam instrumen-instrumen yang ada di dalamnya seperti asli. Berat sekali, harus pakai tenaga," tuturnya.
Selain itu, agenda utama lainnya dari kunjungan kali ini adalah mendengarkan presentasi berupa pengalaman dari dua orang pilot senior di angkatan udara Amerika Serikat (U.S. Air Force) dalam menerbangkan pesawat tempur serta pesawat tranport dengan tema "Get Acquianted with Fighter and Transport Plane Pilots." Kedua pilot tersebut ialah Mr. Rich Johnston dan Mrs. Monessa Siren Balzhiser. Dalam presentasi dengan metode diskusi ini mereka bercerita bagaimana awal mereka bisa menjadi seorang pilot, suka duka menjadi seorang pilot, bagaimana membagi waktu antara pekerjaan dengan keluarga, serta memberikan motivasi serta tips bagi adik-adik yang bercita-cita ingin menjadi pilot. Di samping itu, dijelaskan juga tentang model pesawat F-16 serta C-130 yang menjadi keahlian mereka beserta fungsi-fungsinya.
Dalam sesi tanya-jawab dari para pengunjung, beberapa taruna-taruni SMK Negeri 4 Depok berkesempatan melemparkan pertanyaan kepada kedua pilot senior tersebut. Salah satu yang bertanya adalah Dewi Fitri Arimbi. Dengan menggunakan Bahasa Inggris serta penuh percaya diri ia mengajukan pertanyaan ke Mrs. Monessa tentang bagaimana ia dapat membagi waktu antara keluarga dan pekerjaan, dan kesulitan apa yang dihadapi mengingat ia adalah seorang pilot wanita.
Mrs. Monessa menjelaskan bahwa dalam pekerjaan terutama di negara seperti Amerika Serikat tidak membedakan gender antara pria dan wanita, asal ia mampu dan bisa serta berintegritas dan bertanggung jawab, maka siapapun bisa menjadi apapun. Ia juga mengatakan bahwa keluarga justru menjadi penyemangat dan motivasinya untuk menjadi seorang pilot. "Family is priority, but if my job requires me to leave my family for weeks or even months, it's something that I have to take as consequences of my job being a U.S. Air Force pilot. And I think they always understand." Menurutnya keluarga adalah prioritas, namun jika pekerjaan mengharuskan untuk meninggalkan keluarga selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan, itu adalah resiko yang harus dijalani. Dan keluarganya pasti mengerti situasinya.
Acara pun ditutup dengan sesi foto bersama dan tidak sedikit pula yang meminta tanda tangan dari sang pembicara. Meskipun singkat, mudah-mudahan kunjungan kali ini dapat menambah khazanah tambahan bagi para taruna-taruni dan semoga mereka bisa kembali berkesempatan hadir dalam acara-acara seperti ini di kemudian hari.
![]() |
![]() |
|
![]() |
![]() |
|
![]() |
![]() |
|
![]() |
![]() |
|
![]() |
![]() |
Kontributor : Fena Lestari, Ristah Nur, Dwifa Oryza
Untuk galeri foto lengkap, silahkan KLIK DISINI
Berbakat dalam menulis? Punya tulisan menarik? Kirim tulisanmu ke Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya. agar dapat berbagi pikiran dengan pembaca lain. Tulisan bersifat inspiratif, fakta atau opini, orisinal, serta tidak menyinggung unsur SARA. All credit goes to the author.
DEPOK - Kondisi tanah yang basah sehabis hujan di pagi hari tidak menyurutkan semangat para taruna-taruni SMKN 4 Depok untuk tetap melaksanakan upacara penaikan bendera dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda yang ke-90, Senin, 29 Oktober 2018. Upacara diikuti oleh seluruh taruna-taruni kelas X, XI, dan XII serta segenap warga sekolah dengan Bapak Andi Suyoto sebagai inspektur upacara. Upacara sendiri berlangsung dengan khidmat.
Pada peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-90 ini, sang inspektur upacara mengambil tema "Lepaskan Egomu, Bangunlah Pemuda-Pemudi Indonesia." Beliau bercerita bagaimana kemerdekaan bangsa ini diperoleh salah satunya dengan bersatunya kaum pemuda pada saat itu tanpa membedakan latar belakang masing-masing. "Kaum muda seperti HOS Tjokroaminoto, Tan Malaka, Wahid Hasyim, Soekarno, dan Sutan Sjahrir yang ketika itu berbeda latar belakang dapat melepaskan semua ego pribadi mereka untuk satu tujuan yakni melepaskan diri dari penjajahan Belanda," imbuhnya.
Bangsa Indonesia ini adalah bangsa yang besar. Namun, salah satu kelemahan bangsa Indonesia adalah mudah diadu domba. "Hal ini dikarenakan adanya semangat chauvinisme, semangat dimana suatu golongan merasa lebih baik dibanding golongan yang lain. Melalui Sumpah Pemuda ini, mestinya semangat chauvinisme itu dapat dihilangkan demi persatuan bangsa," beliau menambahkan.
Beliau juga bercerita bahwa suatu bangsa dapat berubah di tangan para pemudanya. Beliau mencontohkan bagaimana terbentuknya era reformasi 1998 dipelopori oleh kaum muda, kemudian penaklukan ibukota kekaisaran Romawi Konstatinopel oleh Utsmani juga dipimpin oleh seorang pemimpin muda yakni Sultan Muhammad Al Fatih, yang ketika itu berumur 21 tahun.
Terakhir, beliau berpesan bahwa pemuda saat ini yang sering disebut dengan generasi millenial harus bisa menghilangkan sifat acuh tak acuh terhadap sekitar. Kita tahu bahwa era millenial adalah era yang dekat dengan teknologi dimana segalanya bergantung dengan gadget, sehingga kurang memiliki sikap kepedulian terhadap apa yang terjadi di sekitarnya, terlalu mementingkan ego sendiri sehingga semangat untuk bersatunya kurang. "Melalui gadget, generasi millenial lebih suka dengan dunianya sendiri, mereka cuek dengan yang lain," pungkasnya.
Oleh karena itu, melalui peringatan Sumpah Pemuda, pemuda saat ini harus bisa menghilangkan ego pribadinya untuk dapat menjaga persatuan, dan yang terpenting pemuda harus bisa menjadi agent of change bagi lingkungan sekitarnya dan terlebih lagi bagi bangsa dan negaranya.
![]() |
![]() |
|
![]() |
![]() |
|
![]() |
![]() |
|
![]() |
![]() |
Untuk melihat galeri foto lengkap, silahkan KLIK DISINI
Berbakat dalam menulis? Punya tulisan yang menarik? Kirimkan tulisanmu ke Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya. agar dapat berbagi pikiran dengan pembaca lain. Tulisan bersifat inspiratif, fakta atau opini, bukan fiksi, orisinal, bukan hasil copy-paste, tidak menyinggung unsur SARA atau mengandung HOAX. All credit goes to the author.
SURABAYA - Sebanyak 52 siswa SMK Negeri 4 Depok mulai melaksanakan On the Job Training (OJT) di Fasharkan Pesud (Fasilitas Pemeliharaan dan Perbaikan Pesawat Udara) milik Puspenerbal TNI-AL di lingkungan Bandar Udara Juanda, Surabaya, pada Rabu, 24 Oktober 2018. Mereka yang terdiri dari 43 taruna dan 9 taruni ini akan menjalani praktek kerja lapangan selama kurang lebih 8 minggu di bawah bimbingan langsung dari para instruktur Fasharkan Pesud Puspenerbal Juanda, yang dipimpin oleh Kapten Penerbang Firmansyah dan Pelda Edy.
Apel serah terima peserta OJT dari pihak sekolah dilangsungkan di pagi hari, di sekitar area hanggar, yang diwakili oleh Bapak Andi Suyoto selaku guru pembimbing. Ini adalah yang kedua kalinya SMK Negeri 4 Depok mengirim peserta didiknya untuk melakukan praktek (OJT) disana karena fasilitas serta kualitas instruktur yang dimiliki oleh Fasharkan Pesud terbilang memadai bagi siswa untuk mempraktekkan secara langsung ilmu teori yang telah didapatkan selama di sekolah.
Selain di Surabaya, di hari yang sama sekitar 10 siswa SMK Negeri 4 Depok juga dikirim ke Medan untuk melaksanakan OJT. Sebagian lainnya telah terlebih dahulu dikirim ke Bali Flight Academy, Perkasa Flight School Cilacap, Adi Sucipto Yogyakarta, Puspenerbad Semarang dan beberapa tempat di kota-kota lainnya.
![]() |
![]() |
|
![]() |
![]() |
|
![]() |
![]() |
|
![]() |
![]() |
Berbakat dalam menulis? Punya tulisan yang menarik? Kirimkan tulisanmu ke Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya. agar dapat berbagi pikiran dengan pembaca lain. Tulisan bersifat inspiratif, fakta atau opini, bukan fiksi, orisinal, bukan hasil copy-paste, tidak menyinggung unsur SARA atau mengandung HOAX. All credit goes to the author.
DEPOK – Upacara pengibaran bendera hari Senin, 22 Oktober 2018 tak terlihat seperti biasanya. Para taruna-taruni dari kelas X, XI, hingga kelas XII SMK Negeri 4 Depok tidak mengenakan pakaian dinas harian putih yang rutin dikenakan setiap hari Senin. Kali ini mereka mengenakan pakaian ala santri, begitu juga dengan kepala sekolah, dewan guru dan staff. Hal ini dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional yang jatuh pada tanggal 22 Oktober setiap tahunnya.
Pertanyaan berikutnya, kenapa tanggal 22 Oktober ditetapkan sebagai Hari Santri Nasional? Mungkin sebagian ada yang bertanya-tanya seperti itu, atau mungkin bahkan baru mengetahuinya. Dalam amanatnya, sang inspektur upacara pada kesempatan kali ini menjelaskan bahwa Hari Santri Nasional ini pertama kali ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia di tahun 2015. Hari Santri merupakan sebuah hari untuk memperingati peran besar kaum kyai dan kaum santri dalam perjuangannya melawan penjajah yang bertepatan dengan resolusi jihad dari KH. Hasyim Asy’ari, salah satu pendiri Nahdathul Ulama, yang ketika itu bersama-sama dengan tokoh islam lainnya seperti K.H. Ahmmad Dahlan dari Muhammadiyah, A. Hassan dari Persis, Ahmad Soorhati dari Al-Irsyad dan Mas Abdul Rahman dari Matlaul Anwar serta beberapa perwira prajurit Pembela Tanah Air (PETA) yang berasal dari kalangan santri. Sehingga perjuangan para santri harus diperingatkan menjadi salah satu Hari Besar di Indonesia.
Sejarah berbicara, para santri bersama dengan pejuang lainnya mempunyai peran yang sangat penting dalam merebut kembali kedaulatan negara Republik Indonesia yang saat itu dijajah bangsa asing. Dengan tidak mengurangi rasa hormat terhadap para pejuang dari kaum nasionalis ataupun agama lain, para santri telah mewakafkan hidupnya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan mewujudkan cita-cita kemerdekaan tersebut.
Para santri dengan caranya masing-masing bergabung dengan seluruh elemen bangsa, melawan penjajah, menyusun kekuatan di daerah-daerah terpencil, mengatur strategi, dan mengajarkan kesadaran tentang arti kemerdekaan. “Semangat dari para santri inilah yang harus diteladani oleh para generasi muda, yang mana para santri tersebut selain mempelajari pendidikan serta agama, juga berjuang demi harga diri bangsa dan tanah air dengan berjuang bersama elemen-elemen bangsa lain meraih kemerdekaan dari tangan penjajah,” pungkas sang inspektur upacara menutup amanat hari itu.
Photo by : Jeson Khoirul Ananda (XII EPU 2)
Untuk galeri foto lengkap kegiatan ini, silahkan KLIK DISINI
Berbakat dalam menulis? Punya tulisan yang menarik? Kirimkan tulisanmu ke Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya. agar dapat berbagi pikiran dengan pembaca lain. Tulisan bersifat inspiratif, fakta atau opini, bukan fiksi, orisinal, bukan hasil copy-paste, tidak menyinggung unsur SARA atau mengandung HOAX. All credit goes to the author.
Seiring dengan pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di berbagai bidang, serta dalam rangka menyongsong era globalisasi dan sebagai upaya mewujudkan peserta didik yang unggul, kompetitif dan tangguh, generasi muda Indonesia dihadapkan pada berbagai tantangan sekaligus peluang. Bagi peserta didik sekolah menengah kejuruan, khususnya taruna-taruni sekolah penerbangan, ilmu pengetahuan yang didapatkan mereka di sekolah dirasa belum cukup. Untuk itu perlu adanya kunjungan ke dunia usaha/dunia industri (DU/DI) dalam rangka pengaplikasian dari materi pelajaran yang mereka dapatkan di sekolah. Untuk memfasilitasi hal tersebut, maka taruna-taruni SMK Negeri 4 Depok melakukan Kunjungan Industri di tahun ajaran 2018/2019 ini.
Diantara tujuan diadakannya kunjungan industri ini agar taruna-taruni dapat memperluas wawasan mereka tentang dunia kerja yang sesungguhnya sesuai dengan keahliannya, dalam hal ini dunia penerbangan. Selain itu, mereka juga dapat mengetahui lebih jauh tentang cara kerja, kedisiplinan, tata tertib kerja, serta melihat dengan detail instrumen dan mesin pesawat udara.
Mereka juga diharapkan tidak menganggap kunjungan industri ini hanya sebagai rekreasi, namun juga menganggap kunjungan industri ini sebagai sarana belajar dengan cara mendatangi industri secara langsung, dan mendengarkan materi yang berkaitan dengan dunia penerbangan tersebut.
Kunjungan industri tahun ini dilaksanakan pada 23 hingga 26 September 2018. Hal ini dilakukan setelah para peserta didik melaksanakan Penilaian Tengah Semester ganjil, agar tidak mengganggu proses pembelajaran akademik di sekolah.
Bapak Andi Suyoto selaku ketua panitia kegiatan Kunjungan Industri tahun ini menyampaikan bahwa sekitar kurang lebih 250 Taruna-Taruni kelas X dan XI SMKN 4 Depok beserta dewan guru dan staff turut serta dalam kegiatan ini. Total mereka mengunjungi tiga kota yakni Solo, Yogyakarta, dan Semarang. “Selain kunjungan ke beberapa destinasi yang terkait dengan teknologi dan dunia penerbangan seperti Solo Technopark, Museum Dirgantara dan Puspenerbad Semarang, kami juga membawa taruna-taruni untuk mengembangkan wawasannya ke tempat-tempat peninggalan sejarah bangsa diantaranya adalah Candi Prambanan dan Monumen Jogja Kembali yang harapannya akan memupuk rasa cinta tanah air dan menghayati perjuangan para pendahulu kita,” tutur Ibu Iin Inawati selaku sekretaris kegiatan. Jumlah armada yang digunakan sebanyak 5 bus yang seluruhnya merupakan bus keluaran terbaru sehingga terjamin kenyamanannya.
Hari pertama, pukul 06.00 dilaksanakan apel pagi sebelum keberangkatan. Setelah itu, rombongan berangkat menuju JI-Expo Kemayoran dan tiba sekitar pukul 10.00 pagi. "Disana para taruna-taruni mengunjungi banyak booth yang memamerkan inovasi teknologi serta mendapatkan materi yang kebetulan disana juga sedang diadakan Habibie Festival," kata Zaidan Taqiyuddin, taruna kelas XI, salah satu peserta kunjungan industri. Dari sana, rombongan langsung berangkat menuju Solo. Pukul 05.00 pagi tiba di rest area di Solo, dilanjutkan bersih-bersih, apel pagi, dan sarapan pagi disana. Pukul 07.00 rombongan berangkat ke Solo Technopark, sebuah pusat vokasi dan inovasi teknologi, pusat riset teknologi terapan di Kota Surakarta, yang dibangun dari sinergi dan hubungan yang kokoh antara dunia pendidikan, bisnis, dan pemerintahan serta komunitas masyarakat. Disana para taruna-taruni melakukan observasi peragaan alat-alat sains dan teknologi, serta mendapatkan mentoring dari pihak Solo Technopark hingga pukul 11.30.
Rombongan kemudian beranjak menuju kota selanjutnya yaitu Yogyakarta dengan destinasi pertama wisata sejarah Candi Prambanan dan Tebing Breksi. Pukul 18.00 dilaksanakan apel malam di Tebing Breksi. Pukul 18.15 rombongan menuju ke hotel untuk beristirahat guna menyimpan energi untuk kunjungan berikutnya. Keesokan harinya, pukul 07.00 pagi taruna-taruni beserta dewan guru dan staff berkumpul di lobby hotel untuk sarapan pagi lalu check-out. Pukul 08.00 melanjutkan wisata sejarah ke Monumen Jogja Kembali (Monjali), untuk kemudian dilanjutkan ke Museum Dirgantara. Disana para taruna-taruni dimanjakan dengan beraneka model pesawat yang biasanya hanya mereka lihat di buku teks, namun kini dapat mereka lihat dari jarak yang sangat dekat dan bahkan dapat mereka naiki. Setelahnya rombongan berekreasi ke Pantai Parangkusumo. Apel malam dilakukan disana.
Hari berikutnya, sebelum rombongan beranjak ke kota terakhir, sejenak mampir untuk wisata belanja di Malioboro mencari cendera mata untuk sanak saudara di rumah. Setelah lelah berbelanja ria, rombongan kembali ke bus dan melanjutkan perjalanan ke Puspenerbad (Pusat Penerbangan Angkatan Darat) di kota Semarang. Disana mereka disambut para staff TNI dari Puspenerbad dan kemudian diberikan materi tentang dunia penerbangan serta melihat-lihat koleksi pesawat yang ada disana. Setelah makan siang, rombongan pun kembali ke Depok.
Alhamdulillah kegiatan Kunjungan Industri kali ini berjalan lancar tanpa kendala yang berarti, semoga pengalaman yang para taruna-taruni telah dapatkan pada kunjungan industri kali ini dapat menjadi bekal serta semangat dan motivasi untuk mempelajarinya bidang keahliannya lebih dalam lagi. SMK BISA! SMK HEBAT!
Photo by : Andi Suyoto
Narrated by : Zaidan Taqiyuddin & Syifadhia Alica Judanti
Untuk melihat galeri foto lengkap tentang Kunjungan Industri ini, silahkan KLIK DISINI
Berbakat dalam menulis? Punya tulisan yang menarik? Kirimkan tulisanmu ke Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya. agar dapat berbagi pikiran dengan pembaca lain. Tulisan bersifat inspiratif, fakta atau opini, bukan fiksi, orisinal, bukan hasil copy-paste, tidak menyinggung unsur SARA atau mengandung HOAX. All credit goes to the author.
BOGOR - SMK Negeri 4 Depok ikut serta dalam kegiatan Apresiasi Kebangsaan Siswa/Siswi Indonesia (AKSI) 2018 yang diselenggarakan oleh Direktorat Pembinaan SMK Kemendikbud di Bogor Green Forest Hotel, 9 - 12 Oktober 2018. Kegiatan ini sendiri diikuti oleh Ketua OSIS dan Ketua Kerohanian yang terpilih dari tiap sekolah dari 34 Provinsi di seluruh Indonesia. Provinsi Jawa Barat sendiri mengirim enam perwakilan, salah satunya SMK Negeri 4 Depok.
AKSI merupakan aktivitas dalam bentuk pendidikan dan pelatihan bagi siswa/siswi SMK untuk meningkatkan jiwa kepemimpinan maupun pemberian wawasan kebangsaan serta memperkuat kerohanian. Hal ini dipandang penting, karena pemimpin masa kini dan masa depan harus mampu menjadi pemimpin yang visioner, komunikatif, kreatif, inovatif, berorientasi pada solusi, mampu bekerja dalam tim yang didukung oleh kesadaran akan kebangsaan dalam religiositas yang kuat pula, serta jauh dari paham radikal yang dapat memecah belah bangsa. Kegiatan ini dimaksudkan untuk memberikan penguatan dalam pendidikan karakter, khususnya bagi siswa SMK. Diantara karakter yang dimaksud ialah yang tercemin dalam slogan kegiatan yakni "NKRI-GO" yang merupakan singkatan dari Nasionalisme, Kemandirian, Religius, Integritas, dan Gotong-Royong.
Melalui kegiatan AKSI ini, para peserta dibekali dengan beberapa materi pelatihan dari para pemimpin, profesional, maupun maestro di bidang masing-masing. Materi pelatihan akan diberikan dengan metode yang kreatif dan menyenangkan, dan dilengkapi dengan kegiatan temu pemimpin sebagai teladan kepemimpinan. Dengan pengalaman belajar tersebut, peserta diharapkan dapat memperoleh pengalaman langsung dalam berinteraksi dengan berbagai tokoh panutan, teladan kepemimpinan. Sebagai akhir kegiatan mereka diberi kesempatan untuk mengungkapkan perasaan dan pikiran dalam bentuk tulisan dan menuliskan cita-cita serta impian masa depan. Harapannya seluruh peserta yang merupakan ketua OSIS dan ketua kerohanian tersebut dapat menularkan dan memberikan pengaruh yang positif terhadap teman-temannya dari ilmu yang didapat dari kegiatan ini.
Hari pertama dilakukan registrasi serta check-in penginapan dan pembagian buku panduan serta seragam di siang hari, sore harinya dilakukan conditioning siswa, serta pembagian kelompok hingga berjumlah sembilan kelompok yang terdiri dari beragam siswa dari 34 provinsi yang bertujuan agar mereka bisa berbaur satu sama lain. Acara dibuka pada malam hari oleh Kasubdit Peserta Didik Dit. PSMK Ibu Ir. Nur Widyani, MM selaku Ketua Pelaksana dan Dr. Ir. M. Bakrun, MM selaku Direktur Pembinaan SMK yang kemudian diikuti oleh pertunjukkan musik kolaborasi oleh siswa/siswi dari SMK Wikrama Kota Bogor serta kontrak belajar. Keesokan harinya pagi-pagi sekali seluruh siswa serta guru pembimbing menuju Grand Mulya Hotel di Sentul, Bogor guna bergabung dengan siswa/siswi SMA yang juga sedang melakukan kegiatan AKSI serta berdialog dengan Bapak Presiden Republik Indonesia Ir. H. Joko Widodo. Siang harinya peserta kembali ke penginapan semula, lalu mengikuti outdoor fun games (outbond) yang difasilitasi oleh panitia. Malam harinya peserta mendengarkan materi tentang Wawasan Kebangsaan yang disampaikan oleh Laksamana TNI Dr. M. Faisal, MM, MCDO dari Direktorat Bela Negara Kementrian Pertahanan yang kemudian ditutup dengan refleksi malam.
Hari ketiga dipusatkan di Ballroom Green Forest Hotel, dimana seharian penuh diisi oleh materi dari narasumber serta maestro, total ada empat materi. Materi pertama diberikan oleh Bapak Redemptius Kristiawan selaku National Manager, International Media Support Denmark. Beliau memberikan materi tentang Literasi Media Digital, dimana hal ini penting bagi generasi millenial. Materi kedua adalah tentang Kewirausahaan yang kali ini disampaikan oleh Bapak Andrea Senjaya selaku CEO I-Grow. Siang harinya peserta dimanjakan dengan materi tentang Seni dan Budaya yang dibawakan oleh mantan Duta Batik Nasional serta Aktris Pendatang baru terbaik tahun 2016, Sekar Sari. Selain memberikan materi, beliau juga mengajak peserta untuk menonton bareng film pendek terbarunya berjudul "Sekar" yang menceritakan tentang Batik Nasional.
Sore harinya, setelah istirahat serta sholat ashar, peserta digugah semangat pemudanya oleh Ricky Elson, seorang tokoh muda inspiratif yang menyampaikan materi tentang Pemimpin Muda Penggerak Perubahan yang banyak mendapatkan applause serta antusias berlebih dari para peserta. Malam harinya, dilaksanakan pertunjukkan seni dari masing-masing kelompok, kemudian pemilihan ketua angkatan AKSI 2018, pemilihan peserta dan pembimbing terbaik. Pertunjukkan seni oleh peserta ini berlangsung meriah karena seluruh peserta dan guru pembimbing mengenakan pakaian adat dari daerah masing-masing. Setelah itu, kegiatan ditutup oleh laporan ketua panitia dan sambutan oleh Direktur PSMK yang sekaligus menutup secara resmi kegiatan AKSI 2018 ini.
Pagi harinya di hari terakhir, peserta bersama guru pembimbing serta panitia melakukan check-out untuk kembali ke daerah masing-masing. Sebelum berangkat, banyak dari mereka yang mengabadikan momen dengan berfoto bersama karena kebersamaan mereka yang singkat ini ternyata telah bisa menjadikan mereka erat satu sama lain, seolah tak ingin terpisahkan. Namun tak perlu khawatir, karena ketua angkatan terpilih, ananda Mufazzal dari SMK Negeri 1 Bireun telah berjanji untuk memfasilitasi seluruh peserta dalam rangka menjaga silaturahmi yang telah terjalin selama kurang lebih empat hari ini agar dapat berlangsung selamanya. Selamat jalan kawan-kawan perwakilan SMK seluruh Indonesia. Sampai jumpa lagi di masa yang akan datang. SMK BISA! SMK HEBAT!
Untuk galeri foto lengkap, silahkan KLIK DISINI
Untuk materi kegiatan, silahkan KLIK DISINI
Berbakat dalam menulis? Punya tulisan yang menarik? Kirimkan tulisanmu ke Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya. agar dapat berbagi pikiran dengan pembaca lain. Tulisan bersifat inspiratif, fakta atau opini, bukan fiksi, orisinal, bukan hasil copy-paste, tidak menyinggung unsur SARA atau mengandung HOAX. All credit goes to the author.